Rabu, 05 April 2017

Normal Love



Hidup seperti berjalan di atas duri.
Kesakitan, berdarah, dan berteriak.
Ketika langit dan matahari mengalah untuk awan.
Hujan menyelamatkan segalanya.

Hati terkadang kesulitan untuk menghelamu.
Kesakitan, merindu, melantunkan senandung.
Ketika benci dan iri menguasai.
Cinta menyelematkan segalanya.

Apakah aku harus berlari ?
Angan tentangmu selalu menghantuiku.
Kau tak tahu gelar istimewamu di buku harianku.
Kau tak tahu sulitnya pergi darimu dan tak bertemu untuk sekian lama.

Aku bukan apa-apa untukmu.
Kau bahkan hampir tak pernah memanggil namaku.
Saat itu aku yakin kalau kau tak pernah peduli denganku.

Kau tau kenapa gerhana matahari itu ada ?
Itu karena tak ada yang mustahil bagi matahari tentang harapannya bertemu bulan.
Begitu juga tentang rasa ini.

Tapi kau harus tahu.
Kalau aku bukanlah orang yang egois untuk tema cinta.
Memilikimu bukanlah sesuatu yang harus kulakukan.

Aku lihat kau seperti elang yang terbang bebas di langit.
Tersenyum, bahagia dan menikmati kesempatan.

Kau tahu kenapa bintang memancarkan cahaya ?
Karena cahaya itu dipancarkan untuk bulan.
Seperti juga cinta, tak ada cinta yang sia-sia.
Aku hanya bahagia dengan perasaan ini walau harus menahannya.
Dari sekian persen, kau membuat kehidupanku normal.

Hey si elang,
Terima kasih telah terbang melewatiku walau hanya sekejap.
Aku harap kau mendapatkan cinta yang terbaik.
Senang mengenalmu, walau tak mengenalmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar