Selasa, 07 Februari 2017

Masa Kecil Kita



Aku ingat masa itu adalah masa yang sangat menyenangkan dan paling menyenangkan.
Kita tak saling membicarakan satu sama lain, yang kita bicarakan hanya hal-hal yang mengerikan yang mungkin ada di hutan.
Kita bersembunyi, kita berlari, kita dimarahi, dan kita tertawa bersama.
Waktu kita habiskan hanya untuk bermain bersama.
Baju kita penuh dengan getah pohon bahkan Kaki dan tangan kita tak lepas oleh debu.
Pohon-pohon ikut tersenyum ketika kita bermain di bawahnya, kita tahu pohon itu bahagia ketika pohon itu berbuah lebat untuk kita.

Aku ingat ketika aku tak bisa memanjat, tangan itu membantuku untuk naik ke atas.
Kita berteriak di puncak pohon dan kitalah yang terhebat.
Menciptakan lagu dan bernyanyi bersama.
Kita menjelajah dan jauh dari orang tua, dan kita mengenal alam lebih dekat.
Saat orang tua kita tahu jauhnya perjalanan kita, disanalah hari kita berakhir.
Namun, tatapan kita saling bicara tentang rencana untuk kesana lagi besok.

Kita mengambil ranting kayu dan kita jadikan ranting itu tempat kita berteduh.
Kita ambil ubi kayu yang paling besar, dan orang tak pernah tahu sulitnya kita mengambil ubi itu.
Aku ingat buah pisang termanis dan terenak yang kita makan bersama.
Kita kehujanan dan berteduh, tapi kita berlari ketika pelangi muncul.

Waktu terus berlalu, kita semakin dewasa.
Ada yang pergi jauh, ada yang tinggal dan ada yang datang dan pergi bahkan ada yang lupa.
Teman-teman baru pun bermunculan, dan mungkin sebagian dari mereka penuh keraguan.
Pohon yang menaungi kita bermain dahulu pun, menghilang.
Pelangi pun lama tak terlihat.
mungkin ada sebagian yang lupa tentang persahabatan kita dahulu.
Tapi, mungkin alam tak akan pernah lupa dengan kita yang memanjakan dan membanggakan pohon-pohon dan binatang-binatang kecil kita.
Tempat bermain kita itu begitu gersang sekarang, seperti kita yang saling merindukan, aku berpikir mungkin jika mereka bisa bicara mereka akan berkata, “Aku rindu kalian, kapan kalian akan menginjakkan kaki di tanah ini lagi, dan kapan kalian akan berteriak bahwa kitalah yang terhebat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar