Aku
ingat masa itu adalah masa yang sangat menyenangkan dan paling menyenangkan.
Kita
tak saling membicarakan satu sama lain, yang kita bicarakan hanya hal-hal yang
mengerikan yang mungkin ada di hutan.
Kita
bersembunyi, kita berlari, kita dimarahi, dan kita tertawa bersama.
Waktu
kita habiskan hanya untuk bermain bersama.
Baju
kita penuh dengan getah pohon bahkan Kaki dan tangan kita tak lepas oleh debu.
Pohon-pohon
ikut tersenyum ketika kita bermain di bawahnya, kita tahu pohon itu bahagia
ketika pohon itu berbuah lebat untuk kita.
Aku
ingat ketika aku tak bisa memanjat, tangan itu membantuku untuk naik ke atas.
Kita
berteriak di puncak pohon dan kitalah yang terhebat.
Menciptakan
lagu dan bernyanyi bersama.
Kita
menjelajah dan jauh dari orang tua, dan kita mengenal alam lebih dekat.
Saat
orang tua kita tahu jauhnya perjalanan kita, disanalah hari kita berakhir.
Namun,
tatapan kita saling bicara tentang rencana untuk kesana lagi besok.
Kita
mengambil ranting kayu dan kita jadikan ranting itu tempat kita berteduh.
Kita
ambil ubi kayu yang paling besar, dan orang tak pernah tahu sulitnya kita
mengambil ubi itu.
Aku
ingat buah pisang termanis dan terenak yang kita makan bersama.
Kita
kehujanan dan berteduh, tapi kita berlari ketika pelangi muncul.
Waktu
terus berlalu, kita semakin dewasa.
Ada
yang pergi jauh, ada yang tinggal dan ada yang datang dan pergi bahkan ada yang
lupa.
Teman-teman
baru pun bermunculan, dan mungkin sebagian dari mereka penuh keraguan.
Pohon
yang menaungi kita bermain dahulu pun, menghilang.
Pelangi
pun lama tak terlihat.
mungkin
ada sebagian yang lupa tentang persahabatan kita dahulu.
Tapi,
mungkin alam tak akan pernah lupa dengan kita yang memanjakan dan membanggakan
pohon-pohon dan binatang-binatang kecil kita.
Tempat
bermain kita itu begitu gersang sekarang, seperti kita yang saling merindukan,
aku berpikir mungkin jika mereka bisa bicara mereka akan berkata, “Aku rindu
kalian, kapan kalian akan menginjakkan kaki di tanah ini lagi, dan kapan kalian
akan berteriak bahwa kitalah yang terhebat”.